KONSEP
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Mufidah, M. Pd
Disusun oleh:
Ahmad
Zaenurrohim 083211006
Eko Setiawan 113211048
Faizatul Laily
Fu’adah 113211050
Hasan Farhani 113211052
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
KONSEP
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
I.
Pendahuluan
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas.
Jadi Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip
umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi
interaksi guru dan murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Perencanaan
pembelajaran didasari oleh beberapa konsep. Konsep-konsep itu
dibahas pada awal usaha menguraikan perencanaan pendidikan ini, dengan maksud
agar pemahaman tentang perencanaan lebih mudah dan lebih mendalam.
Selain itu setiap uraian yang didasari oleh konsep tertentu
mempunyai ciri tersendiri, walaupun uraian itu mempunyai tujuan yang sama.
Dengan demikian konsep-konsep yang dipilih akan memberikan warna kepada
perencanaan ini. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas penjelasan
tentang konsep perencanaan pembelajaran.
II.
Rumusan Masalah
A.
Apa pengertian konsep perencanaan pembelajaran ?
B.
Apa saja langkah-langkah dan manfaat dari perencanaan
pembelajaran ?
C.
Bagaimana karakteristik perencanaan pembelajaran ?
III.
Pembahasan
A.
Pengertian konsep perencanaan pembelajaran
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan
dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta
latar belakanag apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi.
Diantara beberapa definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1.
Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan
penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu,
oleh siapa dan bagaimana.
2.
Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
3.
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai
keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.[1]
Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri
atas berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen
tersebut mencakup pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.[2]
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta
didik untuk memiliki pengalaman dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara bagaimana
mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Sampai saat ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih
jarang, tetapi beberapa konsep dapat membantu guru dalam meningkatkan
efektifitas pembuatan perencanaan pengajaran. Konsep tersebut mengandung dua
pemikiran utama, yaitu proses pengambilan keputusan dan pengetahuan profesional
tentang proses pengajaran. Keputusan yang diambil oleh guru bisa
bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai pada tingkat yang komplek.
Berdasarkan uraian diatas, konsep perencanaan pembelajaran dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1.
Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan
yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku
kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem
pengajaran.
2.
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah subuah susunan
dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan
sistem pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan
dengan mengacu pada sistem perencanaan itu.
3.
Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhentikan hasil-hasil penelitian dan teori
tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
4.
Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science) adalah
mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi,
dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit
yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala
tingkatan kompleksitasnya.
5.
Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah mengembangkan
pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar
teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhan dari proses belajar dengan
alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya
melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas
sistematik.
6.
Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide
pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke
waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara
cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan
secara sistematik.[3]
Beberapa definisi perencanaan pembelajaran menurut para ahli,
antara lain sebagai berikut:
1.
Definisi yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple
definision of educational planning is the process of preparing decisions for
action in the future in the field of educational development is the funtion of
educational planning”. Dengan demikian menurut Guruge bahwa perencanaan
pembelajaran adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang
pembangunan pendidikan adalah tugas perencanaan pendidikan.
2.
Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston
bahwa: “Functional planning involves the application of a rational system of
choices among feasibel cources of educational invesment and the other
development actions based on a consideration of economic and social cost and
benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan pembelajaran adalah
investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan
lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan
sosial.
3.
Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu
penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan
dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.[4]
B.
Langkah-langkah dan manfaat perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru
untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1.
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4.
Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5.
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.[5]
Sebagaimana biasanya setiap orang mempunyai pandangannya
sendiri-sendiri, maka isi langkah-langkah itu pun tidak sama antara seorang
ahli dengan ahli lainnya. Morphet mengingatkan kepada kita apa yang perlu
diperhatikan bila membuat perencanaan. Prosedur-prosedur yang harus
diperhatikan ialah: mengumpulkan informasi dan analisis data, menyelesaikan perubahan
dalam bentuk kebutuhan, mengidentifikasi tujuan dan prioritas, membentuk
alternatif-alternatif penyelesaian dan mengimplementasi, menilai serta memodifikasi.
Langkah perencanaan yang di buat oleh McAshan adalah mewujudkan
pernyataan misi dan tujuan-tujuan, mengumpulkan informasi, menganalisa
kebutuhan, menentukan prioritas, menspesifikasi tujuan-tujuan, membuat strategi
(maksudnya alternatif-alternatif), menentukan budget, dan mengadakan evaluasi.
Dengan demikian, langkah-langkah perencanaan atau proses
perencanaan adalah melalui tahaap-tahap sebagai berikut:
1.
Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan
lingkungan atau masalah yang muncul. Bila kebutuhan banyak diadakan prioritas.
2.
Melakukan forecasting/ramalan, menentukan program, tujuan, misi
perencanaan. Bila tujuan banyak diadakan prioritas.
3.
Menspesifikasi tujuan.
4.
Membentuk/menentukan standar performan.
5.
Menentukan alat/metode/alternatif pemecahan.
6.
Melakukan implementasi dan menilai.
7.
Mengadakan reviu.[6]
C.
Karakteristik perencanaan pendidikan
Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan
pemahaman tentang pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik dalam kaitanya
dengan pembangunan nasional dan mempunyai ciri khas karena yang menjadi muara
garapannya adalah manusia. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam
perannya dalam proses pembangunan,maka perencanaan pembelajaran, mempunyai
ciri-ciri seperti antara lain :
1.
Perencanaan pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena
pembelajaran itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan
masyarakatnya.
2.
Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk
memngembangkan segala potensi pesrta didik se-optimal mungkin.
3.
Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap peserta didik.
4.
Perencanaan pembelajaran harus komprehensip dan sistematis dalam
arti tidak praktikal atau segmentaris tapi menyeluruh dan terpadu serta di
susun secara logis dan rasional serta mencakup berbagai jalur, jenis dan
jenjang pendidikan.
5.
Perencanaan pembelajaran harus diorientasi pada pembangunan, dalam
arti bahwa program pendidikan haruslah di tujukan untuk membantu mempersiapakan
man power (SDM) yang di butuhkan oleh berbagai sektor pembangunan.
6.
Perencanaan pembelajaran harus di kembangkan dengan memperhatikan
keterkaitanya dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis.
7.
Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat
mungkin karena resources yang tersedia adalah langka.
8.
Perencanaan pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang, karena
pembelajaran adalah proses jangka panjang dan jauh menghadapi masa depan.
9.
Perencanaan pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap
kebutuhan yang berkembang di masyarakat, tidak setatis tapi dinamis.
10.
Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus menerus berlangsung.[7]
IV.
Penutup
Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya
secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan
upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai
tujuan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut
langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang
dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam perencanaan belajar harus
disusun atau dikembangkan secara sistematis dan sistemik.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu
proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan pembelajaran harus
memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan faktor-faktor yang lain.
Demikian makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dan selanjutnya. Dan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan juga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul, Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011.
Pidarta, Made, Perencanaan
Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta: Asdi Mahasatya,
2005.
Sa’ud, Udin
Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan
Komprehensif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.
http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-pembelajaran/.29 September 2013, 11.30 WIB.
[1] Udin Syaefudin
Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan
Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 4.
[2] http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-pembelajaran/.29 September
2013, 11.30 WIB.
[3] Abdul Majid, Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011), hlm.16-17.
[4] Udin, Perencanaan,
hlm. 8.
[5] Abdul, Perencanaan,
hlm. 22.
[6] Made Pidarta, Perencanaan
Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Asdi
Mahasatya, 2005), hlm. 101-102
[7] Udin,perencanaan,hlm.13-14
Sands Casino | Play at the Best Online Casino in the
BalasHapusCasino City offers 제왕 카지노 an authentic Vegas-style gaming experience with plenty of slot machines and table 바카라사이트 games. septcasino You'll be amazed at the variety of